Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 17 Desember 2009

Diposting oleh Unknown

Hari ini, 19 Februari 2009, saya akan mengawali hari baru. Berdiri terpisah dari orang-orang yang saya panggil ibu dan adik. Berupaya memaknai langkah kecil saya, tanpa melibatkan mereka. Meski tidak selamanya saya pergi, tapi saya berharap bahwa kepergian saya yang sementara ini akan membawa perubahan. Setitik perubahan positif dalam keluarga akan menjadi sangat berarti buat saya.

Ketika menengok hari-hari yang sudah saya lalui, saya tersenyum. Betapa Tuhan begitu luar biasa menjagai saya. DIA menempatkan orang-orang terhebat untuk selalu memberikan semangat, dukungan dan kadangkala omelan. Kesemuanya terangkum dengan apik, dan menjadikan saya seperti yang ada sekarang.

Ibu, maaf..kali ini saya sudah memutuskan. Jika kemarin selalu "menunda" dan "mengalah", itu semata-mata karena saya mencintaimu. Dan, jika kali ini saya tetap bersikeras melangkah di "jalan saya", itu juga bukan karena saya membencimu. Justru karena saya teramat mencintaimu...lebih dari apapun di dunia ini... Sekarang saatnya bagi kita untuk merenung, diam sejenak, saling koreksi dan akhirnya mengambil hikmah, menetapkan langkah selanjutnya supaya ketika kita melihat tembok tinggi, kita tidak akan berlari menerjangnya. Berjalan memutar memang menghabiskan lebih banyak waktu, tapi jika itu untuk kebaikan kita, saya pikir itu pantas dilakukan.

Saya mengamati tas-tas yang penuh terisi, kardus-kardus yang juga dipenuhi muatan, menatap sekali lagi kamar bercat biru-ungu itu sebelum kemudian menutup pintu sambil berucap dalam hati : "Saya pasti kembali, meski tak berani berjanji kapan waktu yang pasti...tapi saya pasti kembali...."



NB : Terimakasih om Hai-hai, telah menjadi 'tempat sampahnya' noni selama ini. Jangan bosan untuk terus mendengarkan keluh kesah saya ya? ^_^



*catatan : tulisan ini pernah diposting di http://www.sabdaspace.org/least_im_moving_forward pada tanggal 19 Februari 2009

0 komentar: